Tren Face shield untuk cegah COVID-19,l ini kelebihan dan kekurangannya



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Setelah masker, kini banyak orang yang menjual face shield sebagai pelindung wajah guna mencegah infeksi virus corona (COVID-19).

Di media sosial dan e-commerce, banyak yang menjajakan face shield dengan harga sekitar Rp 20.000 hingga ratusan ribu rupiah per unit.

Trend face shield berkembang seiring wacana kenormalan baru atau new normal. Face shield jadi pelengkap untuk perlindungan dari COVID-19 setelah masker dan hand sanitizer.


Face shield adalah alat pelindung wajah mirip perisai yang dibuat dari plastik / mika.

Berikut kelebihan dan kekuarangan masker serta face shield:

Kelebihan dan kekurangan masker untuk cegah corona Melansir Health (28/5/2020), masker sudah tepat dijadikan alat pelindung diri (APD) saat kita harus beraktivitas di luar rumah.

Masker dapat memblokir partikel droplet (cipratan cairan dari saluran pernapasan), yang mengandung kuman termasuk virus corona, saat seseorang bicara, bernapas, batuk, dan pilek.

Masker juga bisa menutup rapat semua bagian samping dan bawah area wajah untuk memberikan perlindungan mulut serta hidung dari kuman.

Beragam manfaat tersebut bisa didapat dengan catatan, masker digunakan dengan cara yang benar.

Selama ini beberapa orang menggunakan masker secara asal-asalan. Misalkan masih sering memegang wajah, masker tidak menutup rapat hidung, sampai masker cuma dipakai di dagu.

Apabila tidak digunakan dengan benar, efektivitas masker untuk melindungi seseorang dari paparan kuman seperti virus corona jadi menurun.

Masker juga belum melindungi area mata, salah satu pintu masuknya penyakit, sehingga masih membutuhkan proteksi tambahan seperti kacamata.

Salah satu kelemahan masker lainnya adalah, masker sulit digunakan untuk berkomunikasi bagi orang yang mengandalkan pembacaan mulut.

Kondisi ini bisa membuat orang jadi berdekatan dan mengabaikan jaga jarak aman minimal dua meter dari orang lain.

Editor: Adi Wikanto