KONTAN.CO.ID - Presiden terpilih AS, Donald Trump, diperkirakan akan menggunakan strategi campuran khasnya berupa ancaman agresif dan hubungan persahabatan dengan beberapa tokoh dunia, saat ia berusaha memecah belah kemitraan yang semakin erat antara musuh-musuh AS, yaitu Tiongkok, Rusia, Iran, dan Korea Utara. Apakah itu akan menjadi kebijakan yang efektif, masih menjadi pertanyaan terbuka. Hal ini mengingat pendekatan impulsif Trump terhadap hubungan global dan pandangan yang kontras di antara para penasihatnya. Melansir The Hill, presiden terpilih itu bersikap antagonis terhadap sekutu Eropa dan NATO, mengecam mereka karena terlalu bergantung pada AS untuk dukungan militer. Sebaliknya, Trump membanggakan hubungan pribadinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Trump Diprediksi Bakal Gunakan Strategi Ancaman dan Rayuan kepada Putin, Xi, & Kim
KONTAN.CO.ID - Presiden terpilih AS, Donald Trump, diperkirakan akan menggunakan strategi campuran khasnya berupa ancaman agresif dan hubungan persahabatan dengan beberapa tokoh dunia, saat ia berusaha memecah belah kemitraan yang semakin erat antara musuh-musuh AS, yaitu Tiongkok, Rusia, Iran, dan Korea Utara. Apakah itu akan menjadi kebijakan yang efektif, masih menjadi pertanyaan terbuka. Hal ini mengingat pendekatan impulsif Trump terhadap hubungan global dan pandangan yang kontras di antara para penasihatnya. Melansir The Hill, presiden terpilih itu bersikap antagonis terhadap sekutu Eropa dan NATO, mengecam mereka karena terlalu bergantung pada AS untuk dukungan militer. Sebaliknya, Trump membanggakan hubungan pribadinya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.