Trump: Intelijen AS meragukan Rusia desak Taliban untuk membunuh pasukan Amerika



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu (1/7/2020) bahwa ia tidak mendapat informasi tentang laporan bahwa Rusia telah mendesak Taliban untuk membunuh tentara AS. Pasalnya, banyak pejabat intelijen AS meragukan kebenaran kabar tersebut. Sikap ini sangat bertentangan dengan empat sumber AS dan Eropa.

"Kami tidak pernah mendengarnya karena intelijen tidak pernah mencapai tingkat itu ... Ini tidak muncul pada kesempatan itu. Orang-orang intelijen ... banyak dari mereka tidak percaya itu terjadi sama sekali," katanya kepada Fox Business Network.

Melansir Reuters, empat sumber AS dan pemerintah Eropa, yang akrab dengan pelaporan intelijen, mengatakan bahwa dalam beberapa pekan terakhir Amerika Serikat telah memperoleh laporan baru yang mendukung tuduhan bahwa Rusia telah mendorong gerilyawan yang berafiliasi dengan Taliban untuk membunuh tentara AS dan sekutunya di Afghanistan.


Baca Juga: Putin kecam Amerika Serikat yang jatuhkan sanksi baru atas Suriah

Sumber-sumber, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan informasi terbaru menyebabkan para pakar pemerintah AS langsung mengajukan pertanyaan kepada Badan Keamanan Nasional terkait dugaan tersebut.

Salah satu sumber dan sumber kelima Reuters yang mengetahui secara detail masalah tersebut mengatakan, komunitas intelijen AS yakin Rusia mendorong Taliban untuk membunuh pasukan AS di Afghanistan, tetapi ada perdebatan internal mengenai apakah Moskow benar-benar memberikan hadiah berkenaan dengan hal itu.

Baca Juga: Donald Trump setujui rencana Pentagon tarik 9.500 pasukan AS dari Jerman

Sumber keenam Reuters yang juga akrab dengan masalah ini mengatakan, CIA cukup percaya kepada intelijen untuk memasukkan masalah ini dalam publikasi andalan hariannya, CIA World Intelligence Review, yang dikenal secara informal sebagai "The Wire" pada Mei lalu.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie