Trump tetap menantang di tengah seruan pengunduruan dirinya



KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memasuki hari-hari terakhir kepresidenannya menghadapi pemakzulan kedua dan meningkatnya seruan untuk pengunduran dirinya setelah para pendukungnya melancarkan serangan terhadap Capitol dalam upaya mengganggu transfer kekuasaan secara damai

Terputus dari saluran media sosial yang telah menjadi sumber kehidupan kepresidenannya, Trump tetap akan mencoba melakukan pelanggaran dalam 10 hari terakhirnya, tanpa rencana untuk mengundurkan diri.

Sebaliknya, Trump berencana menyerang perusahaan yang sekarang menghalanginya seperti Twitter dan Facebook. Dan para pembantunya berharap dia akan menghabiskan hari-hari terakhirnya mencoba untuk menyuarakan pencapaian kebijakannya, dimulai dengan perjalanan ke Alamo, Texas, pada hari Selasa untuk menyoroti upaya pemerintahannya untuk mengekang imigrasi ilegal dan pembangunan tembok perbatasan.


Mengutip Independent, Senin (11/1), keputusan Trump untuk melakukan perjalanan ke Alamo - dinamai sesuai misi San Antonio di mana sekelompok kecil orang Texas yang berjuang untuk kemerdekaan melawan pemerintah Meksiko dikalahkan setelah pengepungan 13 hari - berfungsi sebagai simbol pembangkangannya saat ia menghadapi akhir yang paling tidak stabil presiden mana pun dalam sejarah modern.

Baca Juga: DPR AS segera rilis artikel pemakzulan Donald Trump

Trump tidak bertanggung jawab atas perannya dalam menghasut kekerasan hari Rabu di tengah pemberontakan dari anggota partainya sendiri dan upaya berkelanjutan untuk menggulingkannya dari jabatannya.

Senator kedua dari Partai Republik, Pat Toomey dari Pennsylvania, pada hari Minggu menyerukan pengunduran diri Trump setelah Senator Lisa Murkowski dari Alaska mengatakan kepada Anchorage Daily News: "Saya ingin dia keluar."

Itu adalah pembalikan yang menakjubkan bagi seorang pria yang pernah dianggap sebagai pesaing utama untuk nominasi partainya pada tahun 2024, dan sekarang kemampuannya untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua bisa dilucuti.

Jajak pendapat baru ABC News/Ipsos yang dirilis Minggu menemukan bahwa lebih dari setengah orang Amerika, 56%,  percaya bahwa Trump harus dicopot dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir. Dan dua pertiga responden yakni 67%  mengatakan dia pantas disalahkan atas kerusuhan minggu lalu.

Baca Juga: Kerusuhan Capitol AS awal tahun ini paling mematikan, berikut sejarah panjangnya

Trump telah menyampaikan pidato kepada para pendukungnya di mana dia berulang kali mengatakan bahwa pemilu telah dicuri darinya dan mendesak mereka untuk "bertarung" sebelum mereka menyerbu Capitol ketika anggota parlemen sedang dalam proses untuk memastikan kemenangan Biden.

Massa yang melakukan kekerasan memaksa masuk, menggeledah gedung dan membuat anggota parlemen ketakutan, termasuk wakil presiden, hingga mereka bersembunyi. Lima oran termasuk seorang petugas polisi Capitol, tewas dalam insiden itu.

Editor: Noverius Laoli