KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan perbankan untuk berebut sumber Dana Pihak Ketiga (DPK) terutama dana murah (CASA) semakin sengit dan kompetitif. Terutama untuk bank-bank yang bermodal mini, yang nampaknya harus mati-matian untuk melakukan berbagai upaya dan strategi menarik nasabah agar menyimpan dananya di bank mereka. Belum lagi karena saat ini masyarakat memiliki berbagai pilihan instrumen investasi, alhasil perbankan juga harus bersaing dengan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pemerintah yang tenornya makin pendek. Di sisi lain suku bunga bank-bank umum yang rendah, membuat masyarakat yang menginginkan imbal hasil tinggi enggan untuk menyimpan dananya di perbankan. Ini semakin menambah beban kerja bagi bank-bank mini untuk mendongkrak pertumbuhan DPK terutama dana murah (CASA). Lihat saja, jika melihat data Otoritas Jasa Keuangan, simpanan masyarakat sebanyak 51,2% berada di bank kelompok KMBI 4 alias bank-bank bermodal jumbo.
Upaya Bank-Bank Mini Bersaing Berebut Sumber Dana Murah Hingga Akhir Tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan perbankan untuk berebut sumber Dana Pihak Ketiga (DPK) terutama dana murah (CASA) semakin sengit dan kompetitif. Terutama untuk bank-bank yang bermodal mini, yang nampaknya harus mati-matian untuk melakukan berbagai upaya dan strategi menarik nasabah agar menyimpan dananya di bank mereka. Belum lagi karena saat ini masyarakat memiliki berbagai pilihan instrumen investasi, alhasil perbankan juga harus bersaing dengan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pemerintah yang tenornya makin pendek. Di sisi lain suku bunga bank-bank umum yang rendah, membuat masyarakat yang menginginkan imbal hasil tinggi enggan untuk menyimpan dananya di perbankan. Ini semakin menambah beban kerja bagi bank-bank mini untuk mendongkrak pertumbuhan DPK terutama dana murah (CASA). Lihat saja, jika melihat data Otoritas Jasa Keuangan, simpanan masyarakat sebanyak 51,2% berada di bank kelompok KMBI 4 alias bank-bank bermodal jumbo.