JAKARTA. Bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) bakal berusaha lebih kreatif menjaring nasabah. Hal ini setelah Bank Indonesia (BI) menyarankan agar nasabah yang sudah menerima kredit komersial, tidak lagi digaet menjadi nasabah KUR. Kepala Divisi Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Anton Siregar menyatakan, pihaknya masih fokus kepada penerima KUR yang belum pernah menerima kredit komersial. Strategi BNI dalam menyalurkan KUR di tahun ini adalah menyalurkan KUR ke sektor produktif dan sektor yang prioritas KUR, yakni sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Agar penyaluran KUR kian efektif, pola kerjasama supply chain financing (SCF) dan kemitraan akan dipakai BNI bagi pelaku usaha kecil untuk mendapatkan jaminan pembinaan, dan jaminan harga jual produksi. "Dari target KUR BNI senilai Rp 12 triliun, akan kami alokasikan 40% ke sektor produktif dan prioritas," kata Anton, Jumat (10/2).
Upaya bank lebih kreatif salurkan KUR
JAKARTA. Bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) bakal berusaha lebih kreatif menjaring nasabah. Hal ini setelah Bank Indonesia (BI) menyarankan agar nasabah yang sudah menerima kredit komersial, tidak lagi digaet menjadi nasabah KUR. Kepala Divisi Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Anton Siregar menyatakan, pihaknya masih fokus kepada penerima KUR yang belum pernah menerima kredit komersial. Strategi BNI dalam menyalurkan KUR di tahun ini adalah menyalurkan KUR ke sektor produktif dan sektor yang prioritas KUR, yakni sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Agar penyaluran KUR kian efektif, pola kerjasama supply chain financing (SCF) dan kemitraan akan dipakai BNI bagi pelaku usaha kecil untuk mendapatkan jaminan pembinaan, dan jaminan harga jual produksi. "Dari target KUR BNI senilai Rp 12 triliun, akan kami alokasikan 40% ke sektor produktif dan prioritas," kata Anton, Jumat (10/2).