Usai tutup 97 cabang di 2019, Pegadaian siap genjot kanal digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, PT Pegadaian (persero) telah menutup 97 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Alasan penutupan tersebut, karena telah terjadi perubahan gaya hidup masyarakat dari awalnya bertransaksi ke kantor cabang beralih ke kanal digital.

Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan Pegadaian Damar Latri Setiawan mengungkapkan, pada 2018 Pegadaian masih mempunyai 4.221 kantor cabang namun setahun berikutnya jumlahnya turun menjadi 4.124 kantor.

Baca Juga: Perkuat pemasaran secara digital, Pegadaian tutup 76 kantor cabang di 2019


“Alasan penutupan outlet fisik karena sudah sesuai dengan customer journey atau perjalanan pelanggan. Diketahui, nasabah sudah melek teknologi dan Pegadaian melakukan sistem bisnis ekonomi berbagi,” kata Damar kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.

Setelah menutup kantor cabang, Pegadaian meningkatkan transaksi lewat agen dan kanal digital. Tahun lalu saja, perusahaan gadai pelat merah ini sudah menambah 3.000 orang agen baru Pegadaian.

Untuk meningkat transaksi digital, perseroan pada 2018 telah meluncurkan Pegadaian Digital Service (PDS). Ini merupakan layanan digital Pegadaian dalam bentuk aplikasi berbasis website maupun mobile.

Dibandingkan outlet, PDS dinilai memberikan layanan lebih cepat dalam memberikan informasi serta transaksi berbagai produk Pegadaian kepada nasabah.

Baca Juga: Pegadaian lakukan kolaborasi baru dengan 7 mitra kerja

“Masyarakat sudah familiar dengan digital dan Pegadaian sudah punya PDS sehingga nasabah bisa membeli emas atau membayar angsuran melalui layanan ini,” ungkap Damar.

Editor: Tendi Mahadi