Virus corona bisa dorong permintaan industri tekstil dan produk tekstil dalam negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman penyebaran virus corona masih mengintai keberlangsungan kegiatan bisnis di beberapa industri. Meski begitu, virus yang menyerupai SARS ini agaknya bisa menghadirkan peluang bagi pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, pemangku kepentingan sebaiknya memanfaatkan momentum wabah virus corona untuk menggenjot kinerja industri TPT dalam negeri.

Baca Juga: Virus corona menekan harga minyak, Medco Energi (MEDC) jaga biaya produksi


Ia tidak memungkiri bahwa virus corona yang mewabah memang berpotensi mengganggu arus ekspor TPT ke China. Dalam hal ini, benang hasil produksi dalam negeri yang selama ini mendominasi ekspor tekstil ke China bisa terhambat.

Namun demikian, pada saat yang bersamaan, virus corona yang mewabah juga dinilai berpotensi menekan importasi kain murah dari China yang selama ini menekan kinerja industri TPT nasional.

Hal ini pada gilirannya akan mengerek permintaan dari produsen produk tekstil di sektor hilir sehingga akan meningkatkan serapan produk-produk seperti misalnya polyester filament, polyester fiber, nylon filament, dan viscose fiber di sektor hulu.

Dalam hal ini, Redma meyakini kapasitas produksi produsen tekstil dalam negeri mampu mengisi ceruk yang ditinggalkan oleh produk-produk impor kain murah dari China.

Editor: Yudho Winarto