Virus corona sudah menyebar dan menjangkau ke seluruh benua, kecuali Antartika



KONTAN.CO.ID - MILAN. Penyebaran virus corona di dunia semakin mengkhawatirkan. Melansir South China Morning Post, kasus-kasus baru telah bermunculan di seluruh Eropa. Mayoritas kasus yang terjadi terkait dengan hotspot virus corona di Italia utara.

Virus corona baru telah menewaskan lebih dari 2.700 orang dan menginfeksi lebih dari 80.000 di 34 negara. Sebagian besar kasus masih terkonsentrasi di Tiongkok.

Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Rabu bahwa lebih banyak kasus baru sekarang yang terjadi di luar China daripada di dalam negeri.


Baca Juga: Bursa Asia melanjutkan penurunannya karena kekhawatiran virus corona

Dalam perkembangan terbaru, Brasil mengkonfirmasi kasus pertama di Amerika Latin. Dia adalah seorang wanita berusia 61 tahun yang telah melakukan perjalanan ke wilayah Lombardy di Italia.

Yunani juga mengonfirmasi kasus pertamanya pada hari Rabu, yaitu seorang wanita yang pernah mengunjungi Italia utara. Finlandia melaporkan kasus keduanya, yang merupakan seorang wanita yang baru-baru ini mengunjungi Milan. Sementara, Swedia mengonfirmasi kasus kedua, seorang pria berusia 30-an yang telah kembali dari Italia utara beberapa hari sebelumnya.

Spanyol, Kroasia, Austria, Makedonia Utara dan Aljazair juga melaporkan kasus virus corona yang terkait dengan negara tersebut.

Baca Juga: Tak mau kecolongan soal virus corona, pemerintah perbanyak tim observasi

Norwegia juga telah melaporkan kasus pertamanya, yang merupakan pasien yang baru kembali dari Tiongkok akhir pekan lalu.

Sejumlah negara telah mengimbau agar warganya tidak bepergian ke Italia. Negara ini telah memiliki 374 kasus dan 12 kematian.

"Ini adalah situasi yang memprihatinkan, tetapi kita tidak boleh menyerah pada kepanikan," Komisaris Kesehatan Uni Eropa Stella Kyriakides mengatakan kepada wartawan di Roma, Rabu.

Baca Juga: Permintaan Susut Karena Corona, Pebisnis Batubara Intip Pasar Baru di Luar China

"Kita juga harus waspada ketika datang ke informasi yang salah dan disinformasi," tambahnya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie