Warning WHO: Jangan buru-buru melonggarkan lockdown, bahaya!



KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, aksi pencabutan kegiatan penguncian (lockdown) yang terlalu dini dapat memicu lonjakan dalam angka korban infeksi virus corona.

Melansir Reuters, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan negara-negara harus berhati-hati tentang pelonggaran pembatasan, bahkan ketika beberapa orang berjuang karena kesulitan ekonomi.

Negara-negara yang paling terpukul di Eropa, Spanyol dan Italia, sama-sama mengendurkan beberapa tindakan, sementara kebijakan penguncian tetap berlanjut.


Baca Juga: Inggris akan mengucurkan bantuan corona £ 200 juta ke WHO dan organisasi global

Secara global, ada 1,6 juta kasus virus corona dan 101.000 kematian.

Berbicara di sebuah konferensi pers virtual di Jenewa, Dr Tedros mengatakan ada "respons yang melambat" terkait epidemi di beberapa negara Eropa.

Dia mengatakan, WHO sedang bekerja dengan pemerintah untuk membentuk strategi pelonggaran pembatasan, tetapi ini tidak boleh dilakukan terlalu cepat.

Baca Juga: WHO: Ada laporan beberapa pasien virus corona setelah pulih dinyatakan positif lagi

"Mencabut pembatasan terlalu cepat dapat menyebabkan kebangkitan yang mematikan," katanya seperti yang dikutip Reuters.

Dia menambahkan, "Jalan turun bisa sama berbahayanya dengan jalan naik jika tidak dikelola dengan baik."

Bagaimana Spanyol dan Italia mengurangi pembatasan?

Pemerintah di Spanyol sedang mempersiapkan untuk memungkinkan beberapa pekerja yang tidak penting di sektor-sektor termasuk konstruksi dan produksi pabrik untuk kembali ke pekerjaan mereka pada hari Senin.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie