Warren Buffett: Kita semua adalah domino dan sangat dekat



KONTAN.CO.ID - OMAHA. Menurut Warren Buffett, krisis keuangan tahun 2008 menunjukkan betapa rentannya "mesin ekonomi" AS ini terhadap terhadap semua pihak yang terlibat.

Buffett sempat mengenang kejadian yang terjadi pada 11 tahun lalu. Kegagalan terjadi dalam sistem perbankan dengan leverage berlebih, yang dibanjiri hipotek subprime beracun yang dikemas, dan kemudian dibeli dan dijual berulang-ulang di Wall Street sebagai sekuritas yang didukung hipotek.

Nilai-nilai sekuritas yang didukung hipotek anjlok ketika pasar perumahan berbalik negatif. Dan banyak orang yang tidak mampu membayar pinjaman rumah mulai mengalami default atau gagal bayar.


Baca Juga: Rahasia Bill Gates untuk menjaga pikirannya tetap tajam dan bekerja maksimal

“Apa yang kita semua pelajari dalam kepanikan khusus itu adalah bahwa kita semua adalah domino. Dan kita semua sangat dekat,” kata pendiri Berkshire Hathaway yang melakukan investasi kunci Goldman Sachs dan General Electric setelah runtuhnya Lehman Brothers pada 2008.

Pada saat itu, investasi yang jelas-jelas dirancang untuk menguntungkan Buffett, dipandang sebagai mosi kepercayaan bahkan ketika efek riak destruktif dari krisis perbankan dan perumahan baru mulai terjadi.

Berbicara dengan CNBC sebagai bagian dari film dokumenter "Crisis on Wall Street: The Week That Shook the World", Buffett mengatakan banyak orang Amerika dibiarkan datar mengambang ketika krisis melanda. "Yang mereka tahu adalah mereka tidak melakukan kesalahan dan dunia mereka berantakan," katanya.

Baca Juga: Saat mantan supermodel ternama AS terpukau dengan kepribadian Warren Buffet

Buffett mengatakan tekanan untuk memperbaiki hal-hal sangat besar kepada pihak regulator, termasuk Ketua Federal Reserve saat itu Ben Bernanke, Presiden Fed New York saat itu Timothy Geithner, Menteri Keuangan Hank Paulson dan Presiden George W Bush.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie