Warren Buffett memprediksi kejatuhan pasar saham, apakah dia benar?



KONTAN.CO.ID - Investor kawakan Warren Buffett tampaknya tengah berusaha keras untuk mengatasi kejatuhan pasar saham saat ini. Investor yang dijuluki penyihir dari Omaha tersebut telah mencairkan 60% portofolio investasi Berkshire Hathaway yang dia kelola sejak akhir Juni lalu.

Mengutip CNN.com, Kamis (10/10), keberadaan uang tunai sebesar US$ 122 miliar atau setara Rp 1.708 triliun (kurs Rp 14.000) dinilai bukanlah hal biasa bagi Buffett. Ia biasanya menggunakan uangnya untuk bekerja dengan mengakuisisi, membeli kembali saham atau pembelian ekuitas.

Baca Juga: Selisih kekayaan Jeff Bezos dan Bill Gates kian menipis


Kejatuhan pasar saham

Pengelola kas di Berkshire Hathaway banyak yang bertanya-tanya apakah kejatuhan pasa saham sedang terjadi. Sebab Buffett tidak akan disebut Oracle of Omaha bila tanpa alasan apa pun memegang uang tunai dalam jumlah besar.

Buffett dinilai berhasil mempersiapkan diri menghadapi kehancuran pasar terakhir pada 2008 dengan menyimpan kelebihan uang tunai yang kemudian dia pinjamkan kepada perusahaan-perusahana yang kesulitan seperti Goldman Sach dan General Electric.

Kesabaran dan perhatian Buffett yang terkenal menimbang-nimbang kemungkinan pasar jatuh diduga bermain saat ini. Buffett mengukur kesehatan pasar dengan melihat permodalannya dibandingkan dengan PDB. 

Baca Juga: Forbes rilis 400 orang terkaya Amerika 2019, Jeff Bezos mempertahankan posisinya

Tepat sebelum gelembung dot-com meledak apa yang disebut "indikator Buffett" muncul di 146% dan pada 2007 sebelum krisis keuangan mencapai angka 135%. Saat ini rasio duduk di atas 140%.

Editor: Noverius Laoli