Warren Buffett tahu investor terbaik yang layak diikuti dengan uang Anda sendiri



KONTAN.CO.ID - Di tengah fluktuasi pasar saham akibat Covid-19, Profesor dan direktur Quality Shareholders Initiative di Goerge Washington University, Lawrence A Chunninghamis menulis opini kunci sukses Warren Buffett di bursa saham.

Menurutnya, Buffett tahu para investor terbaik yang layak diikuti dan dipertahankan.

Lawrence menulis dalam kolom opiniya di Market Wacth pada Rabu (30/9) dengan menyebut mereka itu adalah Korps elit. Mereka adalah pemegang saham terkonsentrasi yang diam-diam menopang perusahaan Amerika.


Kelompok ini kerap dijuluki Buffett sebagai pemegang saham berkualitas tinggi atau Quality shareholders (QS) pada tahun 1978.

Baca Juga: Mengenal Chuck Feeney: Miliarder yang menyumbangkan semua kekayaannya

Tentu saja, mereka ini kontras dengan para investor saat ini yang tidak terkonsentrasi dan para trader yang selalu memanfaatkan momentum dengan banyak melakukan aksi buy dan sell setiap hari.

Mereka ini juga jarang bertahan panjang memegang saham sebuah perusahaan. Namun yang perlu diketahui, setiap investor akan mendapatkan banyak manfaatkan bila akrab dan mengikuti cara berinvestasi para QS ini.

QSi ni memiliki silsilah. Mulai dari ekonom John Maynard Keynes dan mentor Buffett yakni Benjamin Graham, hingga pendukungnya seperti John Neff dari Wellington Management dan Thomas Rowe Price, pendiri T. Rowe Price Group Inc.

Gaya mereka berinvestasi itu berada dalam lingkup penelitian, persepsi nilai dan kebijakan penjualan. Yang membedakan mereka dengan investor kebanyakan adalah kesabaran dan fokus.

Baca Juga: Bukan Buffett atau Gates yang paling dermawan, tapi miliarder inilah juaranya

Beberapa pemegang saham berkualitas tinggi adalah raksasa. Termasuk Capital Reserach & Management (Amerika Funds); Manajemen & Riset Fidelity; dan Harris Associates (Oakmark Funds).

Banyak yang mengelola aset kurang dari US$ 100 miliar. Seperti Gardner Russo Gardner; Ruane Cunniff; dan Manajemen Aset Tenggara.

Para pemegang saham berkualitas tinggi ini tidak mengacu pada volatilitas indeks. Mereka ini lebih fokus berinvestasi mengacu pada kinerja perusahaan selama bertahun-tahun dan bukan karena faktor sentimen.

Editor: Noverius Laoli