Waspada! Hari ini hujan lebat dan ekstrem berpotensi turun di wilayah ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analisis BMKG terhadap frekuensi hujan lebat menunjukkan kecenderungan tren meningkat atau semakin sering terjadi di banyak wilayah. 

Hal itu terindikasikan dari data-data dalam 40 tahun terakhir, seperti di Jakarta, Surabaya, Mataram-Lombok, Makassar, Jayapura, Biak, Lhokseumawe, dan Medan.

"Kami mengimbau masyarakat dan seluruh pihak untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode Puncak Musim Hujan ini," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran pers Senin (1/2).


Menurut, Deputi Klimatologi BMKG Herizal, pada Februari 2021, sebagian wilayah Indonesia diprediksi masih berada pada Puncak  Musim Hujan. Sehingga, masih berpeluang mendapatkan curah hujan tinggi.

Baca Juga: KLHK klaim karhutla menurun hingga 82% pada 2020

Terutama, di bagian Timur Lampung, bagian tengah dan Selatan Jakarta, bagian Timur Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah,   sebagian Jawa Timur, bagian tengah Kalimantan, bagian Utara Sulawesi Selatan, bagian Utara Sulawesi Tenggara, serta bagian tengah Papua Barat dan Papua.

Potensi hujan ekstrem

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, peningkatan tren curah hujan ekstrem ini selain dipicu fenomena dan gangguan skala iklim, juga sebagai dampak perubahan iklim. 

"Dari pengamatan BMKG, walaupun curah hujan berada pada tingkat sedang, masih berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. Hal ini tergantung pada daya dukung lingkungan dalam merespons kondisi curah hujan," kata Guswanto. 

Misalnya, banjir dan genangan, selain akibat curah hujan tinggi, juga dapat diakibatkan kondisi permukaan yang tidak mendukung air meresap ke dalam tanah atau mengalir dengan cepat ke saluran-saluran yang semestinya.

Baca Juga: ​Mengenal La Nina dan dampaknya terhadap bencana banjir di Indonesia

Editor: S.S. Kurniawan