WhatsApp bakalan tahu lebih banyak informasi tentang Anda di tahun 2021



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pada minggu lalu, WhatsApp mulai meminta pengguna untuk menyetujui persyaratan layanan baru dan kebijakan privasi baru untuk aplikasi pesannya. 

Mengutip Jerusalem Post, meskipun permintaan tersebut tampak tidak berbahaya, analis industri khawatir bahwa persyaratan baru tersebut dapat membuka pintu bagi praktik periklanan invasif baru oleh WhatsApp dan perusahaan induknya, Facebook.

Dengan menekan tombol "terima" pada persyaratan baru memungkinkan WhatsApp untuk berbagi semua data pengguna Anda dengan Facebook. Ini mungkin termasuk detail akun, metadata tertentu yang terkait dengan obrolan Anda, dan informasi lokasi yang mungkin melebihi apa yang diizinkan oleh setelan berbagi lokasi "biasa" Anda. 


Pengguna di negara tempat WhatsApp Pay diaktifkan mungkin memiliki detail keuangan mereka yang ditautkan ke akun Facebook mereka, dan bahkan data tentang model ponsel pengguna, jaringan seluler, tingkat baterai, dan detail teknis lainnya sekarang dapat diakses oleh raksasa jejaring sosial tersebut.

Baca Juga: WhatsApp sampaikan klarifikasi perihal kebijakan privasinya

Melansir Jerusalem Post, setelah Facebook mengakuisisi WhatsApp pada tahun 2014, hal itu memberi pengguna opsi untuk menyisih dari berbagi data antara kedua aplikasi tersebut. Namun, kali ini, tidak ada pilihan yang diberikan. 

Jika Anda tidak ingin menerima persyaratan yang mulai berlaku pada 8 Februari, Anda hanya memiliki satu pilihan: hapus WhatsApp dari ponsel Anda.

Itu mungkin bukan pilihan yang realistis bagi banyak orang. WhatsApp memiliki lebih dari 2 miliar pengguna di seluruh dunia, sebuah angka yang bahkan lebih mengesankan ketika Anda mempertimbangkan bahwa aplikasi tersebut dilarang di China. 

Baca Juga: Gara gara kebijakan baru WhatsApp, Elon Musk sarankan gunakan aplikasi Signal

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie