Widodo Makmur Perkasa bakal IPO, simak profil bisnisnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) akan melaksanakan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) dalam waktu dekat. Pada hari ini 28/10), Widodo Makmur Perkasa akan melaksanakan public expose dalam rangka IPO.

Asal tahu saja, Widodo Makmur Perkasa adalah induk usaha PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) yang telah lebih dulu tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Februari 2021.

Sebagai perusahaan holding, Widodo Makmur Perkasa membawahi lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi terintegrasi, pengolahan makanan berbasis daging, peternakan ayam terintegrasi, komoditas pertanian, serta konstruksi dan energi terbarukan.


Kegiatan peternakan sapi terintegrasi Widodo Makmur Perkasa dilakukan di dua peternakan dengan total kapasitas 172.000 ekor per tahun atau terbesar di Indonesia. Dua peternakan sapi tersebut terletak di Cianjur, Jawa Barat, seluas 130 hektare (ha) dan Cariu, Bogor, Jawa Barat seluas 35 ha. Adapun kapasitas produksi pakan ternak mencapai 131.000 ton per tahun.

Baca Juga: Segera IPO, Widodo Makmur Perkasa tawarkan harga IPO di kisaran Rp 160-Rp 220

Untuk peternakan ayam terintegrasi, Widodo Makmur Perkasa mengoperasikan empat peternakan, yaitu GPS Gunung Kidul dengan kapasitas 64.000 day old chick (DOC); GPS Sukabumi dengan kapasitas 440.000 DOC; broiler commercial Cianjur yang masih dalam pengembangan, Wonogiri dengan kapasitas 6.800.000 DOC FS; peternakan ayam petelur Klaten dengan kapasitas produksi 9.360.000 butir per tahun.

Kegiatan usaha tersebut dilakukan oleh anak usaha Widodo Makmur Perkasa, yaitu Widodo Makmur Unggas.

WMUU mengadopsi model bisnis unggas yang terintegrasi dan terfokus pada bisnis downstream. Selain peternakan, WMP juga melakukan kegiatan penetasan, commercial farms, pabrik pakan, hingga rumah potong hewan (RPH).

WMUU mengoperasikan dua fasilitas penetasan dengan kapasitas produksi 4.000.000 telur per bulan.

Widodo Makmur Perkasa juga mengoperasikan satu pabrik pakan di Balaraja dan tengah mengembangkan satu pabrik pakan di Ngawi dengan kapasitas gabungan 883.000 ton per tahun. Sedangkan RPH WMP di Klaten dan Wonogiri memiliki kapasitas produksi total 13.500 ekor per jam atau setara 79.380 ton per tahun.

Chief Operating Officer Widodo Makmur Perkasa Mega Nurfitriyana berharap, pelaksanaan IPO dapat membawa pertumbuhan yang lebih kuat dari seluruh anak usaha atau lini bisnis yang berada di bawah naungan WMP.

"Pertumbuhan terutama akan didorong dari pengembangan atau ekspansi fasilitas produksi serta perluasan jaringan distribusi produk grup,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (27/10).

 
WMUU Chart by TradingView

Editor: Anna Suci Perwitasari