Wuih! Beban utang AS diramal bakal melonjak menjadi 202% dari PDB di 2051



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kantor Anggaran Kongres atau Congressional Budget Office (BCO) Amerika Serikat memproyeksi, beban utang federal AS akan berlipat ganda selama 30 tahun ke depan, mencapai 202% dari output ekonomi pada 2051. Hal tersebut dipicu defisit yang melonjak dan kenaikan suku bunga. 

Reuters memberitakan, dalam proyeksi anggaran jangka panjang terbarunya, CBO non-partisan memproyeksikan utang federal akan mencapai 102% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2021 karena pengeluaran besar-besaran terkait pandemi virus corona.

Pengeluaran ini diperkirakan akan menurun selama dekade berikutnya, menyusutkan defisit tahunan menjadi rata-rata 4,4% dari PDB pada periode 2022-2031, dari 10,3% pada tahun 2021.


"Tetapi defisit diperkirakan akan tumbuh menjadi rata-rata 7,9% dari PDB pada periode 2032-2041 dan 11,5% dari PDB pada periode 2042-2051," kata CBO dalam proyeksinya seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Jutaan rumah tangga di AS tidak mendapat paket stimulus Covid-19

Proyeksi tersebut tidak mencakup efek apa pun dari tagihan stimulus virus corona senilai US$ 1,9 triliun yang diajukan oleh Presiden Joe Biden, maupun investasi yang direncanakannya dalam infrastruktur, pendidikan, dan penelitian.

Faktor utama dalam penumpukan utang AS dalam beberapa dekade mendatang dalam analisis CBO adalah asumsi bahwa suku bunga akan naik dari tingkat yang secara historis rendah saat ekonomi pulih dari pandemi. 

Baca Juga: AS: China satu-satunya yang mampu gabungkan kekuatan ekonomi, militer, dan teknologi

CBO memproyeksikan imbal hasil surat utang AS bertenor 10 tahun dari rata-rata 1,6% pada 2021 hingga 2025, naik menjadi 3,0% dari 2026 hingga 2031 dan mencapai 4,9% pada 2051.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie