KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri
fintech peer to peer (P2P)
lending ikut terdampak pandemi Covid-19. Asosiasi Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mencatat sebanyak Rp 300 miliar pinjaman telah direstrukturisasi akibat dampak Covid-19. “Restrukturisasi itu, kalau dalam skema bisnis
fintech P2P
lending, otoritasnya ada pada
lender (pemberi pinjaman). Penyelenggara P2P
lending hanya menampung aspirasi atau keinginan dari
borrower (peminjam) kalau membutuhkan restrukturisasi,” jelas Ketua Harian AFPI Kuseryansyah melalui diskusi virtual pada Rabu (2/9).
Setelah itu, penyelenggara P2P
lending akan meminta persetujuan kepada
lender untuk memberikan restrukturisasi. Ia menyebut terdapat berbagai bentuk restrukturisasi seperti perpanjang jatuh tempo pinjaman, pengurangan denda ataupun bunga.
“Bila disetujui
lender, maka bisa dieksekusi. Sejauh ini, berdasarkan survei kami, sekitaran Rp 300 miliar sudah diberi keringanan atau restrukturisasi kepada
borrower,” tambah Kus. AFPI melihat tren permintaan restrukturisasi semakin berkurang. Ia menilai hal ini lantaran tenor pinjaman
fintech P2P
lending relative lebih singkat mulai dari 1 bulan hingga 36 bulan. “Bila sudah menjalankan pinjaman sejak Februari, maka pada Maret dan April paling banyak restrukturisasi yang dipenuhi. Sekarang jauh berkurang, karena sudah dilaksanakan pada April hingga Juni,” tutur Kus.
Sebelumnya, Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech OJK Tris Yulianta menyebut Akumulasi pinjaman yang telah disalurkan industri
fintech lending sebesar Rp 116,97 triliun. Nilai itu tumbuh 134,93% yoy dibandingkan Juli 2019 senilai Rp 49,79 triliun.
Salah satu penyelenggara P2P
lending yang memberikan keringanan ialah PT Lunaria Annua Teknologi atau Koinworks. Fintech yang fokus memberikan pinjaman kepada UKM ini telah merestrukturisasi 10% dari portofolio pinjaman. “Pelaku UMKM tetap menjadi fokus bisnis kita. Saat pandemi, mereka mengalami kondisi keuangan yang kepepet, akhirnya ada 10% peminjam-peminjam kita yang mendapatkan restrukturisasi,” ujar CEO &
Co-Founder KoinWorks Benedicto Haryono melalui diskusi virtual pada Rabu (2/9). Sayangnya, Ia tidak merinci nominal pinjaman yang telah direstrukturisasi oleh KoinWorks. Kendati demikian, Ia menjelaskan sejak akhir Juli 2020, pengembalian pinjaman yang dilakukan oleh peminjam mulai membaik.
Editor: Tendi Mahadi