Akhirnya Dirut BPJS Kesehatan angkat bicara soal dugaan kebocoran data, ini katanya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melakukan upaya penanganan dugaan bocornya data peserta. Koordinasi dengan berbagai pihak telah dilakukan.

Antara lain adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Cybercrime Mabes Polri, Pusat Pertahanan Siber Kementerian Pertahanan, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut BPJS Kesehatan telah melakukan pengamanan data secara berlapis. BPJS Kesehatan juga mengembangkan dan mengimplementasikan sistem keamanan data yang sesuai dengan standar ISO 27001 (certified), Control Objectives for Information Technologies (COBIT) serta mengoperasionalkan Security Operation Center (SOC) yang bekerja 24 jam 7 hari.


Baca Juga: Bareskrim telah panggil pejabat BPJS Kesehatan atas kasus kebocoran data

"Selama ini kami telah melakukan upaya maksimal untuk melindungi data peserta melalui penerapan tata kelola teknologi informasi dan tata kelola data sesuai ketentuan dan standar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar Ghufron dalam siaran pers, Selasa (25/5).

Ghufron menerangkan bahwa BPJS Kesehatan telah melakukan investigasi dan penelusuran jejak digital. Selain itu dilakukan juga mitigasi terhadap hal- hal yang mengganggu keamanan data dalam proses pelayanan dan administrasi.

Penguatan sistem keamanan perlindungan data dilakukan untuk menjamin keamanan data ke depan. Ghufron juga memastikan masalah tersebut tak akan mengganggu layanan BPJS Kesehatan.

Editor: Yudho Winarto