KONTAN.CO.ID - QUITO. Presiden Ekuador Lenin Moreno mendeklarasikan kondisi darurat pada hari Kamis (3/10), ketika aksi unjuk rasa meletus di seluruh penjuru negeri seiring berakhir subsidi bahan bakar yang sudah berlangsung selama beberapa dekade. Penghapusan subsidi itu merupakan bagian dari paket reformasi fiskal pemerintah senilai US$ 2 miliar. "Cabut paket reformasi!" teriak pengunjuk rasa, yang merujuk pada langkah reformasi yang diberlakukan minggu ini. Melansir Reuters, dengan diberlakukannya penghapusan subsidi BBM pada Kamis, sopir taksi, bus dan truk memblokir jalan-jalan di ibukota dataran tinggi Quito dan wilayah Guayaquil di pantai Pasifik. Sementara, stasiun bus ditutup. Masyarakat umum, pelajar dan serikat pekerja bergabung dalam aksi ini. Mereka memblokir jalan dengan batu dan membakar ban.
Aksi demonstrasi meletus di seluruh negeri, Ekuador deklarasikan kondisi darurat
KONTAN.CO.ID - QUITO. Presiden Ekuador Lenin Moreno mendeklarasikan kondisi darurat pada hari Kamis (3/10), ketika aksi unjuk rasa meletus di seluruh penjuru negeri seiring berakhir subsidi bahan bakar yang sudah berlangsung selama beberapa dekade. Penghapusan subsidi itu merupakan bagian dari paket reformasi fiskal pemerintah senilai US$ 2 miliar. "Cabut paket reformasi!" teriak pengunjuk rasa, yang merujuk pada langkah reformasi yang diberlakukan minggu ini. Melansir Reuters, dengan diberlakukannya penghapusan subsidi BBM pada Kamis, sopir taksi, bus dan truk memblokir jalan-jalan di ibukota dataran tinggi Quito dan wilayah Guayaquil di pantai Pasifik. Sementara, stasiun bus ditutup. Masyarakat umum, pelajar dan serikat pekerja bergabung dalam aksi ini. Mereka memblokir jalan dengan batu dan membakar ban.