KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 menyapu sejumlah sektor bisnis dan industri. Salah satu yang paling telak tergulung pandemi adalah industri pariwisata dan bisnis penunjangnya. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat memperpanjang masa sulit di bisnis pariwisata. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Bahriyansah Momod memberikan gambaran, kondisi sulit pelaku usaha terlihat sejak tahun 2020, kala pendapatan biro perjalanan yang anjlok hingga 85% dibandingkan dengan tahun 2019. Memasuki tahun 2021, Bahriyansah bilang, ada kenaikan sekitar 20% pada awal tahun. Namun, momentum pertumbuhan itu tidak bertahan lama. Sebab pada periode kuartal kedua, larangan mudik membuat bisnis perjalanan pariwisata kembali tiarap. Maklum, momentum lebaran Idul Fitri biasanya menjadi masa puncak (peak season) bagi segmen bisnis ini.
Asita: Akibat pandemi, hanya 5% perusahaan perjalanan wisata yang mampu bertahan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 menyapu sejumlah sektor bisnis dan industri. Salah satu yang paling telak tergulung pandemi adalah industri pariwisata dan bisnis penunjangnya. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat memperpanjang masa sulit di bisnis pariwisata. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Bahriyansah Momod memberikan gambaran, kondisi sulit pelaku usaha terlihat sejak tahun 2020, kala pendapatan biro perjalanan yang anjlok hingga 85% dibandingkan dengan tahun 2019. Memasuki tahun 2021, Bahriyansah bilang, ada kenaikan sekitar 20% pada awal tahun. Namun, momentum pertumbuhan itu tidak bertahan lama. Sebab pada periode kuartal kedua, larangan mudik membuat bisnis perjalanan pariwisata kembali tiarap. Maklum, momentum lebaran Idul Fitri biasanya menjadi masa puncak (peak season) bagi segmen bisnis ini.