Begini strategi Adi Sarana Armada (ASSA) menghadapi persaingan yang kian ketat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membidik sektor penyewaan kendaraan sebagai bisnis utama di tengah pertumbuhan pasar yang kian pesat. Hal ini menjadi salah satu kunci untuk bisa terus memupuk bisnisnya. ASSA melihat peluang bisnis penyewaan mobil, terutama di sektor transportasi logistik akan kian cerah seiring dengan gencarnya pembangunan infrastruktur. 

Berdasarkan data Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, pada akhir tahun 2020 total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 2.346 km. Targetnya, pada tahun 2024 total panjang jalan tol di Indonesia mencapai 4.761 km. Karena itu, ASSA yang berdiri tahun 2003 ini membidik sektor transportasi logistik sebagai salah satu lini bisnisnya.

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengatakan, perseroan memilih bisnis penyewaan mobil karena pihaknya melihat tren perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh.  


Baca Juga: Pabrik anyar Trinitan Metals and Minerals (PURE) mulai dibangun Oktober 2021

Kendati masih didera pandemi Covid-19, pemerintah sendiri optimistis ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 akan tumbuh 6,9-7,8%. Sehingga, diperkirakan tahun 2021 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di level 4,5-5,3%.

Selain itu, kata Prodjo Sunarjanto, komitmen pemerintah membangun sektor infrastruktur akan berdampak secara langsung terhadap pertumbuhan pasar penyewaan kendaraan dan bisnis logistik.  “Apalagi, dengan kondisi ekonomi saat ini membuat pelaku usaha semakin efisien dan hanya fokus pada core business,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (5/5).

Data Kementerian Keuangan tahun 2020 menunjukkan transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 % menjadi 98,3 juta transaksi dengan nilai Rp 20,7 triliun atau naik 9,9 %. Direktur Adi Sarana Armada Jany Chandra menambahkan, selain menyewakan mobil penumpang, ASSA juga menyewakan mobil komersial. Alasannya, dalam lima tahun terakhir, industri jasa pengiriman barang meningkat pesat sejalan dengan pertumbuhan e-commerce di Tanah Air. Akibatnya, kebutuhan armada transportasi logistik juga meningkat. 

Ia menjelaskan, saat ini ASSA memiliki armada sebanyak 26.000 unit. Dari jumlah tersebut, kendaraan komersial sebanyak 22,63% dan 77,37% atau sebagian besar masih didominasi oleh kendaraan penumpang. Dari total armada ASSA tersebut, sekitar 300 unit berasal dari Isuzu, didominasi oleh truk dan unit komersial seperti Isuzu Elf, MU-X, Panther, pick up turbo, dan Isuzu Traga.

Baca Juga: Ini fokus bisnis Pyridam Farma (PYFA) pada tahun 2021

Jany mengatakan, ASSA telah menggunakan kendaraan Isuzu sejak awal beroperasi. Alasannya, ASSA membutuhkan rekanan yang andal dalam menyediakan truk dan unit komersial lainnya. Selain itu, layanan purna jual (spare part dan bengkel) yang baik dan tersedia di seluruh Indonesia sesuai dengan layanan ASSA dengan jaringan nasional juga menjadi pertimbangan.

Dia menuturkan, sejauh ini Isuzu sangat mendukung operasional mereka karena memiliki jaringan bengkel yang luas dan juga layanan kunjungan servis, termasuk layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB).

Prodjo menambahkan, BIB sangat membantu efisiensi bisnis mereka karena bisa melakukan perbaikan setiap saat jika dibutuhkan. Ia mengatakan, BIB ini pernah melakukan perbaikan salah satu armada mereka yang rusak di tengah perjalanan pada tengah malam. 

Editor: Tendi Mahadi