KONTAN.CO.ID - Polemik pembahasan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (omnibus law) belum usia. Buruh dan akademisi mulai satu kata menolak RUU Cipta Kerja. Rabu (22/4), Presiden Jokowi menerima beberapa pimpinan serikat buruh. Mereka yang hadir diantaranya dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI). Baca Juga: Mahfud MD tanggapi wacana penolakan Perpu No 1/2020 oleh DPR dan gugatan MK
Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI, meminta Presiden Jokowi melibatkan buruh secara aktif dalam pembahasan RUU. "Presiden sudah mendengarkan masukan kami. Tinggal menunggu keputusan yang akan diambil," terangnya usai bertemu dengan Presiden Jokowi, Rabu (22/4). Selain Andi Nena Wea, Elly Rosita Silaban, Presiden KSBSI, dan Said Iqbal, Presiden KSPI juga hadir dalam pertemuan tersebut. Baca Juga: DKI Jakarta perpanjang PSBB, yuk siapkan masker pelindung corona sesuai kebutuhan Penolakan RUU Cipta Kerja juga diangkat dalam aksi pada 1 Mei 2020. Maka dari itu, sebelum melancarkan aksi turun ke jalan, buruh menunggu keputusan pemerintah untuk melibatkan serikat buruh dalam pembahasan RUU agar tidak merugikan buruh.