PARIS. Pemilihan Presiden Prancis 2017 dianggap unik karena untuk pertama kali diikuti oleh empat calon presiden yang relatif sama kuat, tidak didominasi oleh dua capres seperti biasanya. "Setelah putaran pertama biasanya sudah jelas hanya tinggal dua calon saja yang dominan sehingga mereka tidak harus mencari aliansi atau dukungan dari partai lain atau kubu yang dikalahkan," jelas Francois Raillon, peneliti senior di Pusat Penelitian Nasional Prancis, CNRS, kepada wartawan BBC, Liston Siregar. "Jadi ini memang unik dalam sejarah pemiihan presiden Prancis sejak didirikannya Republik Kelima (Prancis) oleh Jenderal (Charles) de Gaulle pada tahun 1958."
Calon Presiden Prancis butuh aliansi di putaran II
PARIS. Pemilihan Presiden Prancis 2017 dianggap unik karena untuk pertama kali diikuti oleh empat calon presiden yang relatif sama kuat, tidak didominasi oleh dua capres seperti biasanya. "Setelah putaran pertama biasanya sudah jelas hanya tinggal dua calon saja yang dominan sehingga mereka tidak harus mencari aliansi atau dukungan dari partai lain atau kubu yang dikalahkan," jelas Francois Raillon, peneliti senior di Pusat Penelitian Nasional Prancis, CNRS, kepada wartawan BBC, Liston Siregar. "Jadi ini memang unik dalam sejarah pemiihan presiden Prancis sejak didirikannya Republik Kelima (Prancis) oleh Jenderal (Charles) de Gaulle pada tahun 1958."