KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan mulai ramai merilis surat utang kendati pandemi Covid-19 masih membayangi perekonomian. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya menerbitkan obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) dalam bentuk tier 2 subordinated bond senilai US$ 500 juta. “Penerbitan ini juga perkuat modal kita, lebih stabil dan tidak fluktuatif, sehingga CAR kita naik 120 bps. Hasil penerbitan utang akan digunakan untuk pembiayaan, pendanaan perseroan. Juga untuk menambah opsi investasi para pemilik modal internasional dengan berbagai instrumen,” papar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar pada pekan lalu. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyebut pihaknya mendapat kelebihan permintaan hingga 4,4 kali dari total nilai yang diterbitkan. Selain itu, dana hasil penerbitan obligasi utamanya akan dipakai untuk memperkuat struktur permodalan.
Dukung pembiayaan, perbankan mulai ramai rilis surat utang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan mulai ramai merilis surat utang kendati pandemi Covid-19 masih membayangi perekonomian. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya menerbitkan obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) dalam bentuk tier 2 subordinated bond senilai US$ 500 juta. “Penerbitan ini juga perkuat modal kita, lebih stabil dan tidak fluktuatif, sehingga CAR kita naik 120 bps. Hasil penerbitan utang akan digunakan untuk pembiayaan, pendanaan perseroan. Juga untuk menambah opsi investasi para pemilik modal internasional dengan berbagai instrumen,” papar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar pada pekan lalu. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyebut pihaknya mendapat kelebihan permintaan hingga 4,4 kali dari total nilai yang diterbitkan. Selain itu, dana hasil penerbitan obligasi utamanya akan dipakai untuk memperkuat struktur permodalan.