KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) membuat pasar was - was. Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut, kenaikan imbal hasil yang lebih tinggi berpotensi merusak pasar, mata utang, obligasi dan saham di negara berkembang. "Saya hanya punya sedikit waktu untuk menyesuaikan diri," kata Basri, dikutip dari Economist, Minggu (7/3). Akibatnya, regulator di negara berkembang sekarang khawatir atas dampak kenaikan imbal tersebut. Sebab, imbal hasil obligasi melonjak pada akhir bulan lalu, sementara pasar saham turun lebih dari 7% dalam kurun waktu lebih dari seminggu.
Indonesia dibayang-bayangi taper tantrum karena lonjakan imbal hasil obligasi AS?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) membuat pasar was - was. Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut, kenaikan imbal hasil yang lebih tinggi berpotensi merusak pasar, mata utang, obligasi dan saham di negara berkembang. "Saya hanya punya sedikit waktu untuk menyesuaikan diri," kata Basri, dikutip dari Economist, Minggu (7/3). Akibatnya, regulator di negara berkembang sekarang khawatir atas dampak kenaikan imbal tersebut. Sebab, imbal hasil obligasi melonjak pada akhir bulan lalu, sementara pasar saham turun lebih dari 7% dalam kurun waktu lebih dari seminggu.