KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan pasar yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tetap percaya diri pada pedoman kerja tahun ini yang menargetkan produksi 54 juta ton-58 juta ton batubara. Selain itu, Adaro memproyeksikan EBITDA operasional sekitar US$ 900 juta-US$ 1,2 miliar. CEO Adaro Energy Garibaldy Boy Thohir menjelaskan, optimisme tersebut didorong oleh kondisi penjualan batubara di kuartal satu ini masih sesuai dengan proyeksi. Meski pasar ekspor Adaro seperti India melakukan lockdown dan China turun, kondisi penjualan tetap baik karena diversifikasi pasar yang dilakukan serta 90% penjualan kepada pembangkit listrik. "Jadi kami, terus terang, masih sesuai dengan bujet yang kami buat tahun ini, walaupun memang itu challenging. Dan kami sudah fokus efisiensi di sana-sini," jelas Boy saat silaturahmi virtual, Selasa (12/5).
Ini alasan Adaro Energy (ADRO) tak revisi target di tengah tekanan pasar batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan pasar yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tetap percaya diri pada pedoman kerja tahun ini yang menargetkan produksi 54 juta ton-58 juta ton batubara. Selain itu, Adaro memproyeksikan EBITDA operasional sekitar US$ 900 juta-US$ 1,2 miliar. CEO Adaro Energy Garibaldy Boy Thohir menjelaskan, optimisme tersebut didorong oleh kondisi penjualan batubara di kuartal satu ini masih sesuai dengan proyeksi. Meski pasar ekspor Adaro seperti India melakukan lockdown dan China turun, kondisi penjualan tetap baik karena diversifikasi pasar yang dilakukan serta 90% penjualan kepada pembangkit listrik. "Jadi kami, terus terang, masih sesuai dengan bujet yang kami buat tahun ini, walaupun memang itu challenging. Dan kami sudah fokus efisiensi di sana-sini," jelas Boy saat silaturahmi virtual, Selasa (12/5).