KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pilihan safe haven atau aset lindung nilai tak lagi menjamin nilai aset saat ini. Karenanya, investor dianjurkan untuk lebih konservatif terhadap porsi portofolionya. Bahkan Budi Raharjo, Financial Planner OneShildt juga merekomendasikan masyarakat untuk menaikkan porsi dana darurat mereka jika memungkinkan. Sebagaimana diketahui, akibat meluasnya sebaran virus corona baik di dunia maupun di Tanah Air, telah membuat kondisi pasar keuangan turut tertekan. Hal ini tampak dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjun lebih dari 30% year to date (ytd), yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun yang merangkak ke kisaran 8%, bahkan rupiah nyaris menyentuh level psikologis barunya Rp 16.000 per dolar AS. Baca Juga: IHSG ambrol di tengah ketidakpastian pasar, simak kunci menyusun portofolio saat ini
Ketidakpastian meningkat, investor perlu tambah porsi dana darurat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pilihan safe haven atau aset lindung nilai tak lagi menjamin nilai aset saat ini. Karenanya, investor dianjurkan untuk lebih konservatif terhadap porsi portofolionya. Bahkan Budi Raharjo, Financial Planner OneShildt juga merekomendasikan masyarakat untuk menaikkan porsi dana darurat mereka jika memungkinkan. Sebagaimana diketahui, akibat meluasnya sebaran virus corona baik di dunia maupun di Tanah Air, telah membuat kondisi pasar keuangan turut tertekan. Hal ini tampak dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjun lebih dari 30% year to date (ytd), yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun yang merangkak ke kisaran 8%, bahkan rupiah nyaris menyentuh level psikologis barunya Rp 16.000 per dolar AS. Baca Juga: IHSG ambrol di tengah ketidakpastian pasar, simak kunci menyusun portofolio saat ini