KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) lokal kian terancam oleh maraknya barang impor murah yang membanjiri pasar domestik. Hal itu dibuktikan dengan anjloknya rata-rata utilisasi industri TPT menjadi sekitar 55% dari sebelumnya yang sudah mencapai 70% di akhir tahun 2020. Sekjen Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen (APSyFI), Redma Gita mengatakan, barang impor yang masuk ke pasar domestik meliputi barang jadi (pakaian jadi) maupun unprosedural (kain dan benang). Yang mana, barang impor tersebut sudah membanjiri platform penjualan daring yang masuk melalui pusat logistik berikat (PLB) E-commerce.
Maraknya produk impor murah ancam keberadaan industri teksil lokal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) lokal kian terancam oleh maraknya barang impor murah yang membanjiri pasar domestik. Hal itu dibuktikan dengan anjloknya rata-rata utilisasi industri TPT menjadi sekitar 55% dari sebelumnya yang sudah mencapai 70% di akhir tahun 2020. Sekjen Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen (APSyFI), Redma Gita mengatakan, barang impor yang masuk ke pasar domestik meliputi barang jadi (pakaian jadi) maupun unprosedural (kain dan benang). Yang mana, barang impor tersebut sudah membanjiri platform penjualan daring yang masuk melalui pusat logistik berikat (PLB) E-commerce.