Memasuki tahun Tikus Logam, berikut saham-saham yang bisa dicermati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun  Tikus Logam dalam kalender China, ada dua sektor saham yang diperkirakan memiliki prospek bagus yaitu sektor properti dan sektor tambang logam. Kedua sektor saham tersebut memiliki unsur yang diyakini paling dominan di tahun Tikus Logam ini yakni unsur tanah.

Menurut  Direktur PT. Anugerah Mega Investama Hans Kwee, kedua sektor tersebut juga memiliki sentimen positif ke depan. Sektor properti misalnya, mendapat dukungan dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang turun 100 bps di tahun lalu, dan beberapa pelonggaran kebijakan loan to value (LTV).

Baca Juga: Yuk, cat ulang warna rumah menurut feng shui di tahun Tikus Logam


Selain itu, kasus yang menerpa investasi di produk asuransi dan reksadana akan memberi peluang bagi sektor properti untuk terus berkembang. Menurut Hans Kwee, investor akan lebih berhati-hati dengan penawaran fixed rate industri asuransi akibat kasus Jiwasraya. Sementara itu, industri reksadana sempat terpukul dengan rontoknya 35 produk reksadana dari beberapa manajer investasi di akhir tahun lalu.

"Investor kami perkirakaan akan memilih investasi yang menjanjikan," kata Hans kepada Kontan.co.id, Jumat (24/1).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, siklus geliat sektor properti diperkirakan akan mencapai puncak di tahun 2012 hingga 2014, kemudian berangsur turun.

Dari tahun lalu, Hans melihat sebagai awal periode kenaikan sektor properti. Target top sektor poperti akan terjadi di tahun 2023 hingga 2025 dengan awal kenaikan dari tahun ini.

Baca Juga: Shio apa yang paling beruntung di Tahun Tikus? Simak peruntungannya

Di sektor saham sektor properti ini, Hans Kwee merekomendasikan  saham BSDE dengan target harga Rp 1.550 per saham, saham DUTI dengan target harga Rp 5.820 per saham. Lalu saham LPCK dengan target harga Rp 1.450 per saham, saham PWON dengan target harga Rp 625 per saham, dan saham APLN dengan target harga Rp 1.320 per saham.

Editor: Khomarul Hidayat