JAKARTA. Kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri masih belum mampu keluar dari tekanan. Pelaku industri mengeluhkan masalah klasik yang belum dibenahi. Ade Sudrajat, Ketua Asosiasasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan masalah kalah saing baik itu dari energi, produktivitas tenaga kerja serta kemampuan logistik. Dari sisi pendukung energi pun juga kalah saing dengan negara tetangga seperti Vietnam. Penggunaan listrik dari PLN menelan biaya US$ 10,5 sen/kWh. Sedangkan di Vietnam hanya US$ 7 sen/kWh. Begitupula dari energy gas yang menekan biaya US$ 9,3/ MMBtu dan di Vietnam sebanyak US$ 7,5 / MMBtu.
Mengulur benang kusut industri tekstil
JAKARTA. Kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri masih belum mampu keluar dari tekanan. Pelaku industri mengeluhkan masalah klasik yang belum dibenahi. Ade Sudrajat, Ketua Asosiasasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan masalah kalah saing baik itu dari energi, produktivitas tenaga kerja serta kemampuan logistik. Dari sisi pendukung energi pun juga kalah saing dengan negara tetangga seperti Vietnam. Penggunaan listrik dari PLN menelan biaya US$ 10,5 sen/kWh. Sedangkan di Vietnam hanya US$ 7 sen/kWh. Begitupula dari energy gas yang menekan biaya US$ 9,3/ MMBtu dan di Vietnam sebanyak US$ 7,5 / MMBtu.