KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus corona yang menyebar dalam beberapa pekan terakhir mengancam perekonomian China selaku salah satu konsumen batubara terbesar di dunia. Hal ini menjadi perhatian bagi sejumlah perusahaan batubara di Indonesia. Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk Febriati Nadira mengatakan, sampai saat ini merebaknya virus corona belum berdampak langsung terhadap pendapatan perusahaan. Wabah tersebut justru menimbulkan potensi peningkatan kebutuhan batubara dari China. Pasalnya, produksi batubara domestik Negeri Tirai Bambu kemungkinan terganggu lantaran beberapa tambang di sana tidak beroperasi maksimal seiring menyebarnya virus corona. Kondisi tersebut membuat China kekurangan pasokan batubara di dalam negerinya sendiri.
Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) Menuntaskan Proyek PLTU “Diharapkan permintaan impor batubara oleh China akan meningkat untuk mengisi kekosongan pasokan domestiknya,” terang dia, Selasa (11/2). Ia melanjutkan, Adaro Energy pada dasarnya memiliki banyak pelanggan dari berbagai negara sehingga portofolio pasar ekspornya berimbang. Lantas, perusahaan memiliki privilese untuk mengalihkan pangsa pasar manakala efek virus corona terhadap industri batubara mulai terasa secara signifikan.