Pandemi tak berarti bencana ekonomi, 5 miliarder ini jadi buktinya



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pandemi Covid-19 telah memicu krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sejak Depresi Hebat. Pada bulan-bulan awal pandemi, ketika bisnis lokal di seluruh negeri tutup, puluhan juta orang Amerika kehilangan pekerjaan mereka. 

Sekarang, lebih dari enam bulan kemudian, lebih dari 11 juta orang Amerika tetap menganggur dan banyak toko dan restoran tidak akan pernah buka kembali. 

Namun, resesi yang disebabkan oleh virus korona baru tidak berarti bencana ekonomi bagi semua orang. Faktanya, dalam beberapa bulan sejak virus mencapai Amerika Serikat, banyak miliarder yang benar-benar mendapat untung besar. Selama periode sekitar tujuh bulan yang dimulai pada pertengahan Maret - seminggu setelah Presiden Donald Trump mengumumkan keadaan darurat nasional - 614 miliarder Amerika mencatatkan kenaikan kekayaan bersih mereka secara kolektif menjadi US$ 931 miliar.


Melansir USA Today yang mengutip data Forbes, ada sejumlah miliarder Amerika yang menjadi lebih kaya selama Covid-19. 

Berikut adalah 5 miliarder yang kekayaannya tumbuh paling besar dari 18 Maret 2020 hingga 13 Oktober 2020. 

Baca Juga: Mengintip rutinitas Warren Buffett hingga Elon Musk di pagi hari

Sebagian besar orang dalam daftar ini adalah pimpinan eksekutif atau pendiri perusahaan terkenal dan investor di perusahaan publik. 

5. MacKenzie Scott

• Pertumbuhan kekayaan selama pandemi: + US$ 29,7 miliar (+ 82,6%)

• Est. kekayaan bersih; 18 Maret 2020: US$ 36,0 miliar

• Est. kekayaan bersih; 13 Oktober 2020: US$ 65,7 miliar

• Industri: Teknologi

Baca Juga: Mengenal Ma Huateng, pesaing terkuat Jack Ma untuk jadi orang terkaya di China

Mackenzie Scott memiliki sekitar 4% saham Amazon. Dia mendapatkan saham perusahaan melalui penyelesaian perceraian dengan pendirinya Jeff Bezos pada 2019.

Harga saham Amazon turun di bawah US$ 1.700 per saham di hari-hari awal pandemi, setelah mencapai ambang US$ 2.000 per saham sebulan sebelumnya. Karena semakin banyak orang beralih ke Amazon untuk e-commerce, pengiriman bahan makanan, dan hiburan di Amazon Prime, harga saham melonjak. Pada pertengahan Oktober, saham Amazon bernilai lebih dari US$ 3.400 per saham - lebih dari dua kali lipat dari nilai terendahnya di bulan Maret.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie