KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan pandemi Covid-19 terhadap penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) belum terlalu signifikan pada kuartal I 2020 mengingat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) baru dimulai pada Maret. Beberapa bank masih mampu mencatatkan pertumbuhan KPR dua digit di periode tersebut. Tekanan signifikan diperkirakan akan terjadi mulai di kuartal II. Pertumbuhan kepemilikan hunian bank terutama ditopang oleh KPR subsidi. Data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR, penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga Mei 2020 sudah mencapai Rp 6,37 triliun untuk 63.077 unit rumah atau 61,54% dari anggaran tahun ini sebesar Rp 11 triliun. Baca Juga: Imbas pandemi, penyaluran kredit ke sektor PHR dan KKB mulai bergerak negatif
Penyaluran KPR akan semakin tertekan di triwulan II
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan pandemi Covid-19 terhadap penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) belum terlalu signifikan pada kuartal I 2020 mengingat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) baru dimulai pada Maret. Beberapa bank masih mampu mencatatkan pertumbuhan KPR dua digit di periode tersebut. Tekanan signifikan diperkirakan akan terjadi mulai di kuartal II. Pertumbuhan kepemilikan hunian bank terutama ditopang oleh KPR subsidi. Data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR, penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga Mei 2020 sudah mencapai Rp 6,37 triliun untuk 63.077 unit rumah atau 61,54% dari anggaran tahun ini sebesar Rp 11 triliun. Baca Juga: Imbas pandemi, penyaluran kredit ke sektor PHR dan KKB mulai bergerak negatif