KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Komentar Presiden AS Donald Trump bahwa perjanjian perdagangan dengan China mungkin harus menunggu sampai akhir 2020 menimbulkan keraguan baru tentang kapan perselisihan itu akan berakhir. Belum kelar masalah tersebut, diloloskannya RUU Muslim Uighur oleh DPR AS kembali memicu kemarahan Beijing. "Dalam beberapa hal, saya menyukai gagasan untuk menunggu sampai setelah pemilihan untuk kesepakatan China. Tetapi mereka ingin membuat kesepakatan sekarang, dan kita akan melihat apakah kesepakatan itu akan berjalan dengan benar," kata Trump kepada wartawan di London seperti yang dikutip Reuters. Pernyataan ini memicu penurunan tajam di pasar saham global dan terjadinya peralihan aset dari saham ke obligasi pemerintah. Baca Juga: IHSG masih di zona negatif di tengah memerahnya pasar saham Asia
Prospek kesepakatan dagang AS-China kian suram, ini sejumlah indikasinya
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Komentar Presiden AS Donald Trump bahwa perjanjian perdagangan dengan China mungkin harus menunggu sampai akhir 2020 menimbulkan keraguan baru tentang kapan perselisihan itu akan berakhir. Belum kelar masalah tersebut, diloloskannya RUU Muslim Uighur oleh DPR AS kembali memicu kemarahan Beijing. "Dalam beberapa hal, saya menyukai gagasan untuk menunggu sampai setelah pemilihan untuk kesepakatan China. Tetapi mereka ingin membuat kesepakatan sekarang, dan kita akan melihat apakah kesepakatan itu akan berjalan dengan benar," kata Trump kepada wartawan di London seperti yang dikutip Reuters. Pernyataan ini memicu penurunan tajam di pasar saham global dan terjadinya peralihan aset dari saham ke obligasi pemerintah. Baca Juga: IHSG masih di zona negatif di tengah memerahnya pasar saham Asia