KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi menjadi pilihan orang-orang tajir menginvestasikan duitnya di tengah pandemi ini, di luar deposito. Itu tercermin dari dari dana kelolaan wealth management perbankan yang mengalami peningkatan signifikan pada instrumen berbasis obligasi. Namun, tren penurunan suku bunga acuan yang akan membuat bunga deposito semakin tipis dan yield deposito yang kian menciut diperkirakan akan mendorong nasabah-nasabah kaya ini mulai akan bergerak ke pasar saham. Apalagi, tren saham juga tengah bergerak positif sejak terpilihnya Biden jadi Presiden Amerika Serikat (AS) dan perkembangan pengembangan vaksin Covid-19. Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama melihat dana-dana orang tajir saat ini sebagian besar memang masih parkir di bank dan obligasi. Tetapi dalam sebulan terakhir sudah ada pergerakan yang cukup besar ke pasar saham. "Setelah Biden memang Pemilu dan ada tanda-tanda perkembangan vaksin debulan terakhir, dana-dana ritel sudah banyak masuk sehingga mendorong transaksi di pasar saham, walaupun penggerak pasar masih didominasi investor asing," katanya pada KONTAN, Senin (30/11).
Saat pandemi, duit orang-orang tajir banyak diparkir di deposito dan obligasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obligasi menjadi pilihan orang-orang tajir menginvestasikan duitnya di tengah pandemi ini, di luar deposito. Itu tercermin dari dari dana kelolaan wealth management perbankan yang mengalami peningkatan signifikan pada instrumen berbasis obligasi. Namun, tren penurunan suku bunga acuan yang akan membuat bunga deposito semakin tipis dan yield deposito yang kian menciut diperkirakan akan mendorong nasabah-nasabah kaya ini mulai akan bergerak ke pasar saham. Apalagi, tren saham juga tengah bergerak positif sejak terpilihnya Biden jadi Presiden Amerika Serikat (AS) dan perkembangan pengembangan vaksin Covid-19. Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama melihat dana-dana orang tajir saat ini sebagian besar memang masih parkir di bank dan obligasi. Tetapi dalam sebulan terakhir sudah ada pergerakan yang cukup besar ke pasar saham. "Setelah Biden memang Pemilu dan ada tanda-tanda perkembangan vaksin debulan terakhir, dana-dana ritel sudah banyak masuk sehingga mendorong transaksi di pasar saham, walaupun penggerak pasar masih didominasi investor asing," katanya pada KONTAN, Senin (30/11).