KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mulai mewaspadai realisasi lifting minyak dan gas bumi (migas) masih di bawah perkiraan pemerintah. Sebab, kondisi ini akan mempengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Laporan APBN mencatat sampai dengan akhir September 2021 menunjukkan, realisasi lifting minyak sebanyak 660.890 barel per hari (bph) year to date (ytd). Rata-rata galian minyak tersebut lebih rendah dibandingkan asumsi pemerintah di 705.000 bph. Sementara itu, lifting gas bumi di periode sama tercatat sebesar 997.000 barel setara minyak per hari (bsmph) ytd, lebih sedikit dari target pemerintah di 1.007 bsmph.
Sri Mulyani wanti-wanti lifting migas masih di bawah asumsi pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mulai mewaspadai realisasi lifting minyak dan gas bumi (migas) masih di bawah perkiraan pemerintah. Sebab, kondisi ini akan mempengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Laporan APBN mencatat sampai dengan akhir September 2021 menunjukkan, realisasi lifting minyak sebanyak 660.890 barel per hari (bph) year to date (ytd). Rata-rata galian minyak tersebut lebih rendah dibandingkan asumsi pemerintah di 705.000 bph. Sementara itu, lifting gas bumi di periode sama tercatat sebesar 997.000 barel setara minyak per hari (bsmph) ytd, lebih sedikit dari target pemerintah di 1.007 bsmph.