KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi dan kinerja reksadana pendapatan tetap syariah tidak terpengaruh oleh berkurangnya suplai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara. Suplai sukuk berpotensi menurun karena di tahun ini pemerintah akan mengurangi alokasi pembiayaan proyek infrastruktur melalui penerbitan SBSN. Alokasi anggaran utang syariah untuk tahun ini jadi lebih kecil di Rp 27,35 triliun dari Rp 28,34 triliun di tahun lalu. Padahal, sejak 2013 tren pembiayaan melalui SBSN selalu naik setiap tahunnya. Analis Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie mengatakan berkurangnya suplai SBSN tidak akan banyak mempengaruhi pergerakan yield dan harga sukuk. Pengurangan suplai SBSN tidak berpengaruh karena porsi pasar sukuk negara masih lebih rendah dibanding pasar obligasi konvensional.
Baca Juga: Kemenkeu merilis aturan dealer utama untuk perdagangan sukuk negara Sekadar informasi, saat ini Indonesia Sukuk Index Total Return yang menggambarkan kinerja pasar obligasi syariah tercatat naik 15,32% secara year on year per Senin (27/1).