Upaya bank menjaga NIM pada tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan perbankan mengelola aktiva produktifnya guna menghasilkan pendapatan bunga bersih sepanjang tahun 2020 mengalami penurunan. Itu ditandai dengan menipisnya margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM). Imbasnya, laba mereka tergersu tahun lalu.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya, hanya mampu mencatatkan NIM 4,65% pada tahun 2020 atau turun cukup tinggi dibandingkan 5,56% pada tahun sebelumnya. Tidak jauh berbeda PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga mencatat penurunan NIM dari 6,73% menjadi 5,86% dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun dari 4,9% ke 4,5%.

Tahun ini, bank berupaya untuk menjaga NIM agar tidak semakin tertekan. Bank Mandiri memproyeksikan margin bunga bersih di kisaran  4,6%-4,8%. Guna menjaga NIM dikisaran angka tersebut, Sigit Prastowo Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan, perseroan akan melakukan sejumlah langkah.

Pertama, menurunkan cost of fund (CoF) atau biaya dana. Upaya penurunan suku bunga deposito yang dilakukan bank ini pada kuartal III dan IV tahun lalu berhasil menurunkan biaya dana dari 2,9% pada 2019 menjadi 2,5%.

Baca Juga: Usai laba tergerus pada tahun lalu, ini rencana Bank Mandiri di tahun 2021

"Upaya penurunan CoF akan terus dilakukan dan di 2021 CoF diproyeksikan akan terus turun mendekati 2%," kata Sigit pada Kontan.co.id, Senin (1/2).

Kedua, mendorong pertumbuhan kredit secara sehat. Sigit memproyeksikan pertumbuhan pendapatan bunga tahun ini akan naik seiring dengan pertumbuhan kredit yang sehat serta mulai pulihnya kemampuan membayar sebagian dari debitur-debitur yang diberikan restrukturisasi Covid-19. Namun, sebagian debitur kemungkinan masih membutuhkan perpanjangan restrukturisasi.

Sedangkan BRI memproyeksikan margin bunga bersih bakal meningkat tahun ini. Bank ini menargetkan NIM  bisa terjaga dikisaran 6,3%.

Editor: Yudho Winarto