KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan, penyebaran Omicron sub-varian BA.2 yang lebih menular meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dan menjadi varian dominan di beberapa negara. Kontribusi Omicron sub-varian BA.2 meningkat menjadi 11,6% terhadap varian virus corona baru yang beredar di Amerika Serikat per 5 Maret lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan pada Selasa (8/3). Para ilmuwan melacak peningkatan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh BA.2 yang berjulukan Omicron Siluman. WHO mengatakan bulan lalu, Omicron BA.2 tampaknya lebih menular dari sub-varian asli BA.1, berdasarkan data awal.
Hanya, badan kesehatan masyarakat terkemuka Afrika bulan lalu menyebutkan, BA.2 tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dari BA. 1. Kasus harian di AS mulai menurun dalam beberapa pekan terakhir, setelah menyentuh rekor tertinggi pada Januari lalu, dengan CDC secara dramatis melonggarkan pedoman Covid-19 untuk masker, termasuk di sekolah. Baca Juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 Meningkat, Mayoritas Lansia dengan Komorbid Ini Mengutip Reuters, sub-varian Omicron lainnya yang telah beredar sejak Desember di AS, disebut BA.1.1 dan B.1.1.529, kini masing-masing berjumlah sekitar 73,7% dan 14,7% dari varian virus corona yang beredar di negeri paman Sam.