KONTAN.CO.ID - Selama hamil, tak jarang calon ibu mulai khawatir dengan keamanan
skincare atau produk perawatan kulit yang rutin digunakan. Ibu hamil biasanya mulai bertanya-tanya apakah skin care yang mereka gunakan memiliki bahan-bahan yang aman untuk pertumbuhan janin dalam kandungan. Hal ini wajar sebab memang ada beberapa bahan-bahan di produk
skincare yang tidak aman digunakan selama kehamilan.
Untuk itu, ibu hamil perlu tahu sejumlah kandungan dalam skincare yang tidak aman digunakan selama kehamilan. Lantas, apa saja kandungan kosmetik yang berbahaya bagi ibu hamil?
Baca Juga: Pasien BPJS disebut diminta bayar Rp 229 juta, bagaimana aturan Kemenkes? Kandungan skincare yang harus dihindari selama kehamilan
Dirangkum dari laman
Healthline, berikut kandungan kosmetik atau
skincare yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil: 1. Retinoid Beberapa produk perawatan kulit anti penuaan menggunakan jenis
retinol yang disebut
retinoid, yang dapat membantu menghilangkan jerawat dan mengurangi garis-garis halus. Produk kosmetik yang dijual bebas memiliki tingkat retinoid yang lebih rendah, sementara obat resep, seperti
Retin-A (tretinoin) dan
Accutane (isotretinoin) mengandung dosis yang jauh lebih tinggi. Produk yang mengandung
retinoid seperti
Accutane telah dikaitkan dengan timbulnya risiko 20 hingga 35% terhadap cacat bawaan dan 60% janin menunjukkan masalah neurokognitif karena paparannya.
Baca Juga: Ancaman RS kolaps di Depok semakin nyata, pasien Covid-19 menumpuk di IGD 2. Asam salisilat dosis tinggi
Asam salisilat adalah bahan yang umum digunakan untuk mengobati jerawat karena kemampuannya sebagai antiradang, mirip dengan aspirin. Tetapi sebuah studi tahun 2013 menyimpulkan produk yang mengandung asam salisilat dosis tinggi seperti obat kulit dan obat oral harus dihindari selama kehamilan. Meskipun demikian, produk obat bebas atau
Over The Counter (OTC) dosis rendah yang mengandung asam salisilat telah dilaporkan aman oleh
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Baca Juga: Waspada stunting pada anak, ini tips pencegahannya sejak dini